PROSEDUR PELAYANAN RAWAT INAP UNTUK PASIEN ASURANSI DAN NON ASURANSI



PROSEDUR PELAYANAN RAWAT INAP UNTUK PASIEN ASURANSI DAN NON ASURANSI

Nama              : Poppy Nurbaeti
Nim                : 20160301175
Manajemen Pelayanan RS Seksi 11
TUGAS ONLINE 3

A.     Pengertian Rawat Inap
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit. Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat sakit.
Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit yang menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya (Depkes RI 1997 yang dikutip dari Suryanti (2002)
1.      Memberikan bantuan kepada orang yang mempunyai kebutuhan
2.      Memberikan pelayanan atas semua hal berikut ini:
a.       Apa yang mereka kehendaki
b.      Kapan mereka menghendaki
c.       Siapa yang ingin mereka temui
d.      Mengapa mereka menginginkannya
e.      Cara apa yang mereka kehendaki dalam melekukan pekerjaan tersebut.
B.     Tujuan Pelayanan Rawat Inap
1.      Membantu penderita memenuhi kebutuhannya sehari-hari sehubungan dengan penyembuhan penyakitnya.
2.      Mengembangkan hubungan kerja sama yang produktif baik antara unit maupun antara profesi.
3.      Menyediakan tempat/ latihan/ praktek bagi siswa perawat.
4.      Memberikan kesempatan kepada tenaga perawat untuk meningkatkan keterampilannya dalam hal keperawatan.
5.      Meningkatkan suasana yang memungkinkan timbul dan berkembangnya gagasan yang kreatif.
6.      Mengandalkan evaluasi yang terus menerus mengenai metode keperawatan yang dipergunakan untuk usaha peningkatan.
7.      Memanfaatkan hasil evaluasi tersebut sebagai alat peningkatan atau perbaikan praktek keperawatan dipergunakan.
C.     Standar Pelayanan Rawat Inap

Menurut Keputusan Menteri kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, standar minimal rawat inap di rumah sakit adalah sebagai berikut:
1.      Pemberi pelayanan di Rawat Inap adalah Dokter spesialis, dan perawat dengan minimal pendidikan D3.
2.      Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100 % adalah dokter
3.      Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap terdiri dari anak, penyakit dalam, kebidanan, dan bedah.
4.      Jam Visite Dokter Spesialis adalah pukul 08.00 – 14.00 setiap hari kerja.
5.      Kejadian infeksi pasca operasi kurang dari 1,5 %.
6.      Kejadian Infeksi Nosokomial kurang dari 1,5 %.
7.      Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian  100% terpenuhi
8.      Kematian pasien > 48 jam kurang dari 0,24 %.
9.      Kejadian pulang paksa kurang dari 5 %.
10.  Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.
11.  Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB lebih dari 60% dan terlaksanana kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di Rumah Sakit  juga lebih dari 60%
12.  Ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah sakit yang memberikan pelayanan jiwa  terdiri dari NAPZA, Gangguan Psikotik, Gangguan Nerotik,  dan Gangguan Mental Organik
13.  Tidak adanya kejadian  kematian pasien gangguan  jiwa karena bunuh diri 100%
14.  Kejadian re-admission pasien gangguan jiwa dalam waktu ≤ 1 bulan adalah 100%
15.  Lama hari perawatan  pasien gangguan jiwa kurang dari 6 minggu.
D.     Klasifikasi Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit
Klasifikasi rawat inap di rumah sakit, yaitu :
1.      Klasifikasi perawatan rumah sakit telah diterapkan berdasarkan tingkat fasilitas pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit, yaitu :
·   Kelas Utam (Termasuk VIP)
·   Kelas 1
·   Kelas II dan kelas III
2.      Klasifikasi pasien berdasarkan kedatangannya :
·   Pasien baru
·   Pasien lama
3.      Klasifikasi pasien berdasarkan pengirimannya :
·   Dikirim oleh dokter rumah sakit
·   Dikirim oleh dokter luar
·   Rujukan dari puskesmas dan rumah sakit lin
·   Datang atas kemauan sendiri
E.       Indikator Pelayanan Rawat Inap
Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikut bersumber dari sensus harian rawat inap :
1.    BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)
BOR menurut Huffman (1994) adalah the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration. Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Rumus : 
BOR =

2.    AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)AVLOS menurut Huffman (1994)
AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
Rumus :

AVLOS =
3.    TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rumus :

TOI = 

4.    BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
BTO menurut Huffman (1994) adalah …the net effect of changed in occupancy rate and length of stay. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
Rumus :
BTO =  

5.    NDR (Net Death Rate)
NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.
Rumus :

NDR  X 1000
6.    GDR (Gross Death Rate)
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.
Rumus :

GDR = =  x 1000
 F. Prosedur Pelayanan Rawat inap
Persyaratan pelayanan rawat inap    
Pasien Umum  :        Kartu Identitas, Kartu Berobat (bila ada).
Pasien BPJS     :
·   Untuk Pasien BPJS/ASKES/JAMSOSTEK : Kartu berobat, Kartu BPJS, Kartu Identitas, Surat Rujukan/Surat Perintah Mondok & Surat Egibilitas Pasien/SEP (yang diterbitkan oleh RS).
·   Untuk Pasien JAMKESMAS : Kartu berobat, Kartu BPJS, Kartu Identitas, Surat Rujukan/Surat Perintah Mondok, Asli Surat Keterangan dari Kelurahan & Surat Egibilitas Pasien/SEP (yang diterbitkan oleh RS).
Pasien Jamkesda    :  
·   Kartu berobat (bila ada)
·   Kartu Jamkesda, Surat dari Dinkes, Rujukan Puskesmas, Identitas, Kartu Keluarga (fotocopy masing-masing rangkap 9)
Prosedur Pelayanan Rawat Inap  
1.  Pasien yang berasal dari IGD atau rawat jalan yang ingin rawat inap/mondok segera mendaftar di TPPRI sekaligus untuk pemesanan tempat rawat inap.
2.  Keluarga pasien/pengantar pasien mengurus administrasi pasien sesuai jenis pembayaran pasien:
a. Pasien BPJS  : Mengurus SEP (Surat Egibilitas Pasien) dan persyaratan lainnya di loket BPJS.
b.   Pasien Jamkesda : Mengurus persyaratan administrasi di ruang IP
c.    Pasien umum bisa langsung rawat inaap
3.  Setelah pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter, keluarga pasien segera mengurus kepulangan pasien dibangsal/rawat inap, selain itu juga dengan ketentuan:
a.    Pasien BPJS :
- Pasien BPJS yang rawat inap sesuai kelasnya maka bisa langsung pulang/rujuk ke RS yang Lebih Tinggi. 
-Pasien BPJS yang rawat inap naik kelas maka harus mengurus ke bagian rekam medis untuk menghitung pembayaran yang tidak diklaim BPJS, setelah itu pembayarannya dibayarkan di kasir dan pasien dibolehkan untuk pulang/ rujuk ke RS yang Lebih Tinggi.
b.  Pasien Umum : Keluarga pasien harus menyelesaikan pembayarannya dikasir  dan diperbolehkan pulang/ rujuk ke  RS yang Lebih Tinggi.
c.    Pasien Jamkesda bisa langsung pulang/ rujuk ke  RS yang Lebih TingDescription: C:\Users\user\Desktop\esa unggul\SEMESTER 2\MANPELRS (PAK MULYO)\download.png

Daftar Pustaka
Adikoesoemo, Suparto. 2003. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prosedur Administrasi Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gawat Darurat

PROSEDUR PELAYANAN FARMASI

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RS